Profil Desa Sonorejo
Ketahui informasi secara rinci Desa Sonorejo mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Desa Sonorejo, terletak di Kecamatan Candimulyo, Kabupaten Magelang, merupakan desa yang kaya akan potensi pertanian dan dikenal sebagai lumbung padi dan palawija. Lingkungannya yang asri dan tanah yang subur menjadikan desa ini sebagai salah satu pilar k
-
Lumbung Pangan Lokal
Desa Sonorejo dikenal sebagai salah satu sentra pertanian utama di Kecamatan Candimulyo, dengan komoditas unggulan seperti padi, jagung, dan sayuran yang menjadi penopang utama ketahanan pangan.
-
Sistem Pertanian Berkelanjutan
Masyarakatnya secara turun-temurun menerapkan praktik pertanian yang efisien, didukung oleh sistem irigasi yang baik, dan mulai mengintegrasikan peternakan untuk mendukung pertanian organik.
-
Potensi Agrowisata dan Ekonomi Kreatif
Dengan lanskap pertanian yang luas dan subur, desa ini memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi destinasi agrowisata. Selain itu, pengembangan UMKM berbasis produk olahan pertanian juga menjadi fokus untuk diversifikasi ekonomi.
Desa Sonorejo, sebuah entitas administratif yang menawan di Kecamatan Candimulyo, Kabupaten Magelang, memiliki posisi geografis yang sangat strategis. Berada di kawasan dataran yang subur, desa ini menjadi salah satu lumbung pangan utama, dengan komoditas pertanian yang beragam dan hasil panen yang melimpah. Profil Desa Sonorejo menunjukkan bagaimana kesuburan alam dan kerja keras masyarakat berpadu untuk membangun kemandirian ekonomi. Desa ini berbatasan dengan Desa Tegalrejo di sebelah utara, Desa Mejing di sebelah selatan, Desa Mejing di sebelah barat dan Desa Kembaran di sebelah timur. Luas wilayah Desa Sonorejo mencapai sekitar 320 hektare, dengan populasi sekitar 4.200 jiwa dan kepadatan penduduk 13,1 jiwa per hektare.
Sejarah dan Karakteristik Wilayah yang Khas
Asal-usul nama "Sonorejo" konon berasal dari kata "Sono" yang berarti "sono" atau "sono-sono" dan "Rejo" yang berarti "makmur". Nama ini dapat diartikan sebagai "tanah sono" atau "tanah yang makmur". Sejak masa lampau, masyarakat di desa ini telah mengelola lahan pertanian secara turun-temurun, membangun sistem irigasi sederhana yang mendukung produktivitas.Secara geografis, topografi Desa Sonorejo didominasi oleh lahan dataran yang rata, sangat ideal untuk pertanian padi dan palawija. Kondisi iklim tropis dengan curah hujan yang cukup mendukung budidaya berbagai jenis tanaman pangan. Keberadaan aliran sungai dan saluran irigasi yang tertata dengan baik memastikan ketersediaan air yang memadai untuk lahan pertanian sepanjang tahun. Hal ini menjadikan pertanian di Sonorejo tidak terlalu bergantung pada musim.
Jantung Ekonomi Berdenyut dari Sektor Pertanian
Perekonomian Desa Sonorejo sangatlah bergantung pada sektor pertanian. Mayoritas penduduk di desa ini berprofesi sebagai petani. Komoditas pertanian yang menjadi unggulan di sini ialah padi, jagung, kedelai, dan berbagai jenis sayuran seperti cabai dan kacang-kacangan. Hasil panen yang berkualitas tinggi dan kuantitas yang melimpah menjadi sumber penghasilan utama bagi masyarakat, dan juga memasok kebutuhan pangan untuk wilayah lain di Magelang.Selain pertanian, sebagian masyarakat juga mengembangkan peternakan skala kecil, terutama sapi dan kambing. Aktivitas peternakan ini kerap kali menjadi bagian integral dari sistem pertanian, di mana kotoran ternak dimanfaatkan sebagai pupuk organik, sehingga mendukung praktik pertanian berkelanjutan. Perputaran ekonomi juga didukung oleh sektor perdagangan dan jasa skala kecil, seperti warung kelontong dan bengkel, yang melayani kebutuhan sehari-hari masyarakat.
Potensi Pengembangan Ekonomi Kreatif dan Agrowisata
Meskipun sektor pertanian merupakan tulang punggung ekonomi, Desa Sonorejo juga memiliki potensi besar untuk dikembangkan di sektor lain. Kesuburan lahan dan keindahan alam pedesaan yang asri menawarkan peluang untuk pengembangan agrowisata. Program agrowisata yang dapat dikembangkan antara lain kunjungan ke sawah dan kebun, di mana wisatawan bisa belajar tentang proses tanam-panen dan merasakan langsung kehidupan petani.Selain itu, potensi ekonomi kreatif dari hasil pertanian juga mulai dilirik. Pemanfaatan hasil panen menjadi produk olahan, seperti keripik, dodol, atau camilan lainnya, bisa memberikan nilai tambah ekonomi yang signifikan. Pemerintah desa dan kelompok masyarakat juga mulai aktif dalam mengadakan pelatihan dan pendampingan untuk mengembangkan UMKM berbasis produk lokal, yang diharapkan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dan menciptakan lapangan kerja baru.
